Inggris Mengejar Ketertinggalan – Apa yang Salah Saat Melawan Prancis?

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-08 Kategori: news

**Inggris Bermain Mengejar Ketertinggalan: Apa yang Salah Melawan Prancis?

**Pertandingan pembuka Euro 2025 Inggris tidak berjalan sesuai rencana.

Inggris Mengejar Ketertinggalan - Apa yang Salah Saat Melawan Prancis?

Kekalahan dari Prancis jelas bukan awal yang ideal bagi sang juara bertahan.

Pertanyaan besar yang kini menghantui benak para penggemar dan pakar adalah: di mana letak kesalahan fatalnya?

Kekalahan 1-0 terasa menyakitkan, bukan hanya karena status Inggris sebagai juara bertahan, tapi juga karena performa mereka yang jauh dari kata meyakinkan.

Dari sudut pandang pribadi, saya melihat ada beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada kekalahan ini.

**Kurangnya Kreativitas di Lini Tengah:**Inggris, yang biasanya dikenal dengan lini tengah kreatifnya, terlihat tumpul dan kurang ide.

Statistik menunjukkan bahwa penguasaan bola mereka sebenarnya cukup baik, namun penguasaan bola tanpa penetrasi sama saja bohong.

Transisi dari lini tengah ke lini depan terasa lambat dan mudah dipatahkan oleh pertahanan solid Prancis.

Kehadiran pemain seperti Ella Toone yang biasanya mampu membuka ruang dengan umpan-umpan terobosan, tidak terlihat maksimal.

**Pertahanan yang Rentan:**Meskipun Mary Earps tampil gemilang di bawah mistar gawang, lini pertahanan Inggris terlihat rentan terhadap serangan balik cepat Prancis.

Gol tunggal Prancis, yang dicetak melalui skema serangan balik terorganisir, menjadi bukti nyata.

Koordinasi antar pemain belakang terlihat kurang solid, dan seringkali terlambat mengantisipasi pergerakan penyerang Prancis.

**Taktik yang Tidak Efektif:**Pelatih Sarina Wiegman, yang biasanya jeli dalam menerapkan taktik, kali ini terlihat kurang adaptif.

Strategi yang diterapkan sepertinya tidak mampu meredam kekuatan Prancis.

Pergantian pemain yang dilakukan juga tidak memberikan dampak signifikan dalam mengubah jalannya pertandingan.

Saya merasa, Wiegman terlalu terpaku pada formasi awal dan kurang berani melakukan perubahan taktis yang lebih radikal.

**Tekanan Mental:**Sebagai juara bertahan, Inggris tentu merasakan tekanan yang besar untuk tampil sempurna.

Tekanan ini, menurut saya, sedikit banyak mempengaruhi performa mereka di lapangan.

Terlihat beberapa pemain bermain di bawah performa terbaiknya, mungkin karena beban ekspektasi yang terlalu tinggi.

**Apa Selanjutnya?

**Kekalahan ini memang pukulan telak, namun bukan berarti perjalanan Inggris di Euro 2025 sudah berakhir.

Mereka masih memiliki peluang untuk bangkit dan membuktikan diri.

Kemenangan di pertandingan berikutnya melawan lawan yang lebih lemah akan menjadi kunci untuk membangkitkan kembali kepercayaan diri tim.

Wiegman perlu melakukan evaluasi menyeluruh, memperbaiki kelemahan di lini tengah dan pertahanan, serta menemukan cara untuk memotivasi para pemain agar bermain lepas tanpa beban.

Inggris memiliki kualitas yang cukup untuk bersaing, namun mereka perlu bekerja keras dan menunjukkan mentalitas juara jika ingin mempertahankan gelar mereka.

Kekalahan ini mungkin menjadi pelajaran berharga bagi Inggris.

Sekarang, saatnya untuk bangkit, belajar dari kesalahan, dan membuktikan bahwa mereka masih layak menyandang gelar juara.