Inggris Mengejar Ketertinggalan – Apa yang Salah Saat Melawan Prancis?

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-07 Kategori: news

**Inggris Mengejar Ketertinggalan: Apa yang Salah Lawan Prancis?

**Ambisi Inggris untuk menaklukkan Euro 2025 mendapatkan pukulan telak di laga pembuka.

Kekalahan dari Prancis bukan hanya sekadar hasil negatif, tetapi juga alarm yang berdering nyaring, memaksa kita untuk menelisik lebih dalam: di mana letak kesalahan dan bagaimana tim ini bisa bangkit?

Laga yang seharusnya menjadi deklarasi kekuatan, justru memperlihatkan kerentanan yang mengkhawatirkan.

Secara statistik, penguasaan bola sebenarnya berimbang, namun Prancis jauh lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.

Inggris Mengejar Ketertinggalan - Apa yang Salah Saat Melawan Prancis?

Inggris terlihat kurang tajam di sepertiga akhir lapangan, dengan serangan yang seringkali buntu dan kurangnya kreativitas untuk membongkar pertahanan solid Prancis.

Salah satu faktor kunci adalah penampilan lini tengah yang kurang menggigit.

Biasanya, lini tengah Inggris mampu mendikte tempo dan mengontrol permainan.

Namun, melawan Prancis, mereka kalah dalam duel dan gagal memberikan perlindungan yang memadai untuk lini belakang.

Ini memungkinkan Prancis untuk melancarkan serangan balik yang mematikan, yang berujung pada gol penentu kemenangan.

Strategi Southgate, yang seringkali dituding terlalu konservatif, kembali dipertanyakan.

Keputusan untuk mempertahankan formasi awal yang kurang efektif terlalu lama, tanpa melakukan perubahan taktis yang signifikan, patut disayangkan.

Terlambatnya pergantian pemain juga menjadi sorotan, seolah-olah Southgate ragu untuk mengubah momentum pertandingan.

Secara pribadi, saya merasa ada kurangnya determinasi dan semangat juang dari beberapa pemain.

Terlalu banyak operan aman, terlalu sedikit keberanian untuk mengambil risiko.

Di level tertinggi, mentalitas adalah segalanya.

Jika tim tidak bermain dengan keyakinan penuh, sulit untuk mengalahkan lawan sekelas Prancis.

Kekalahan ini bukan akhir dari segalanya.

Inggris masih memiliki dua pertandingan tersisa di fase grup, dan peluang untuk lolos masih terbuka lebar.

Namun, mereka harus belajar dari kesalahan ini dengan cepat.

Southgate harus berani melakukan perubahan, baik dari segi taktik maupun susunan pemain.

Lebih dari itu, para pemain harus menunjukkan reaksi yang positif.

Kekalahan ini seharusnya menjadi cambuk untuk membuktikan kualitas mereka.

Inggris memiliki bakat yang melimpah, tetapi bakat saja tidak cukup.

Mereka membutuhkan karakter, determinasi, dan keyakinan untuk meraih kesuksesan.

Pertandingan berikutnya akan menjadi ujian yang sesungguhnya.

Kita akan melihat apakah Inggris mampu bangkit dari keterpurukan dan menunjukkan bahwa mereka masih layak diperhitungkan di Euro 2025.

Tekanan ada di pundak mereka, dan hanya waktu yang akan menjawab apakah mereka mampu mengatasinya.