**Henry Cejudo Ungkap Detail Pertengkaran Usman dan Muhammad di Podcast: “Tangan Melayang, Tamparan Mendarat”**Dunia MMA kembali bergejolak.

Kisah di balik layar podcast Kamaru Usman dan Belal Muhammad yang sempat menghebohkan kini mulai terkuak berkat mantan juara UFC, Henry Cejudo.

“The Messenger” Cejudo, dalam gaya khasnya yang blak-blakan, membeberkan detail mengejutkan tentang insiden yang melibatkan dua petarung kelas welter tersebut.

Menurut Cejudo, yang hadir saat kejadian, ketegangan antara Usman dan Muhammad mencapai titik didih hingga berujung pada konfrontasi fisik.

“Tangan melayang, tamparan mendarat,” ungkap Cejudo dalam sesi tanya jawab dengan penggemar.

“Suasana benar-benar memanas.

Saya bahkan sempat khawatir akan ada perkelahian sungguhan.

“Meski enggan merinci pemicu utama pertengkaran, Cejudo mengisyaratkan bahwa perbedaan pendapat yang tajam tentang gaya bertarung dan klaim siapa yang lebih pantas menyandang gelar juara kelas welter menjadi akar masalah.

Kita tahu bahwa Usman, mantan juara dominan, dikenal dengan kemampuan gulat dan ground and pound-nya yang mematikan.

Sementara Muhammad, dengan rekor kemenangan beruntun yang impresif, mengandalkan volume pukulan dan ketahanan fisiknya yang luar biasa.

Pertengkaran ini tentu menambah bumbu persaingan di kelas welter.

Usman, yang kini tengah berupaya kembali ke puncak setelah kehilangan gelarnya dari Leon Edwards, tampaknya tak ingin posisinya digeser oleh Muhammad, yang terus merangsek naik dalam peringkat.

Namun, yang menarik adalah, insiden ini juga membuka mata kita tentang sisi emosional para petarung profesional.

Di balik wajah garang dan pukulan mematikan, mereka juga manusia biasa dengan ego dan ambisi yang kuat.

Pertengkaran Usman dan Muhammad adalah bukti bahwa persaingan di MMA tidak hanya terjadi di dalam octagon, tetapi juga di luar arena, di mana kata-kata dan emosi dapat menjadi senjata yang sama mematikannya.

Sebagai pengamat MMA, saya melihat insiden ini sebagai pengingat bahwa olahraga ini lebih dari sekadar pertarungan fisik.

Ini adalah tentang persaingan, ambisi, dan ego.

Dan terkadang, emosi-emosi ini meluap, menciptakan drama yang tak terduga.

Apakah pertengkaran ini akan memicu pertarungan resmi antara Usman dan Muhammad di masa depan?

Waktu yang akan menjawab.

Namun, satu hal yang pasti, insiden ini telah menambah daya tarik kelas welter, dan membuat kita semakin tak sabar untuk menyaksikan babak selanjutnya dari kisah persaingan mereka.

Cejudo, dengan “mulut embernya,” sekali lagi berhasil membuat dunia MMA berbicara.

Dan kita, sebagai penggemar, tentu saja tidak keberatan dengan sedikit drama di luar octagon.