Sidang pembunuhan Diego Maradona dinyatakan tidak sah setelah skandal perekaman hakim

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-05-31 Kategori: news

Sidang pembunuhan Diego Maradona dinyatakan tidak sah setelah skandal perekaman hakim

**Skandal Video Hakim Hancurkan Harapan Keadilan dalam Kasus Maradona**Buenos Aires, Argentina – Dunia sepak bola, dan Argentina khususnya, kembali dikejutkan dengan kabar terbaru dari kasus kematian Diego Armando Maradona.

Pengadilan yang seharusnya mengadili tim medis Maradona atas dugaan malpraktik dalam kematian sang legenda, dinyatakan tidak sah (*invalid*) oleh pengadilan Argentina pada Kamis lalu.

Alasannya?

Sebuah skandal memalukan yang melibatkan hakim ketua yang terekam dalam sebuah video.

Pengadilan pidana San Isidro, yang seharusnya menjadi panggung keadilan bagi Maradona dan keluarganya, kini justru menjadi panggung sandiwara akibat ulah salah satu aktor utamanya.

Video yang beredar luas menunjukkan hakim tersebut melakukan tindakan yang tidak pantas, yang sayangnya tidak bisa saya jabarkan secara detail di sini karena alasan etika jurnalistik.

Namun, dampaknya jelas: kepercayaan publik terhadap proses hukum ini hancur berkeping-keping.

Kasus ini, yang seharusnya mengupas tuntas dugaan kelalaian medis yang menyebabkan kematian Maradona pada November 2020, kini terhenti di tengah jalan.

Delapan profesional medis, termasuk dokter bedah saraf Leopoldo Luque dan psikiater Agustina Cosachov, menghadapi tuduhan pembunuhan tidak disengaja (*simple homicide*).

Mereka dituduh gagal memberikan perawatan medis yang memadai kepada Maradona setelah operasi otak yang dijalaninya.

Keputusan pengadilan ini bukan hanya pukulan bagi keluarga Maradona yang telah lama berjuang mencari keadilan, tetapi juga tamparan keras bagi sistem peradilan Argentina.

Bagaimana mungkin kita mempercayai keadilan ditegakkan ketika orang yang seharusnya menegakkannya justru mencoreng martabat lembaga peradilan itu sendiri?

Sebagai seorang jurnalis olahraga yang telah mengikuti perkembangan kasus ini sejak awal, saya merasa frustrasi dan kecewa.

Maradona bukan hanya seorang pemain sepak bola; dia adalah simbol harapan, inspirasi, dan kebanggaan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Kematiannya, yang seharusnya diinvestigasi secara transparan dan adil, kini justru terhambat oleh skandal yang memalukan.

Namun, di tengah kekecewaan ini, saya tetap berharap.

Saya berharap bahwa skandal ini menjadi momentum untuk membersihkan sistem peradilan Argentina dari oknum-oknum yang korup dan tidak profesional.

Saya berharap bahwa pengadilan baru akan segera dibentuk dan proses hukum dapat dilanjutkan dengan adil dan transparan.

Maradona mungkin telah pergi, tetapi semangatnya akan terus hidup.

Kita berhutang kepada dirinya dan keluarganya untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan para pelaku kelalaian medis dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Keadilan untuk Diego harus ditegakkan, meskipun jalan menuju ke sana penuh dengan liku dan rintangan.