“Saya tidak pahit” – Mbappe tentang kemenangan PSG di Liga Champions

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-09 Kategori: news

## “Saya Tidak Pahit”: Mbappe Tanggapi Kemenangan PSG di Liga Champions dengan Sentuhan ProfesionalKylian Mbappe, sang megabintang Real Madrid, baru-baru ini angkat bicara terkait kemenangan Paris Saint-Germain di Liga Champions.

Pernyataan “Saya tidak pahit” yang dilontarkannya, mengundang berbagai interpretasi dan spekulasi dari para penggemar dan analis sepak bola.

Kurang dari setahun setelah kepindahannya yang menggemparkan ke Real Madrid, respons Mbappe terhadap kesuksesan mantan klubnya ini memang menarik untuk dicermati.

Tentu, ada yang menafsirkan ini sebagai sinyal kedewasaan.

Mbappe, yang kini menjadi bagian dari proyek ambisius Florentino Perez di Madrid, mungkin ingin menunjukkan bahwa ia fokus sepenuhnya pada masa depannya di Santiago Bernabeu.

Mengungkit masa lalu, apalagi dengan nada negatif, tentu tidak akan memberikan keuntungan strategis baginya.

Namun, di balik senyum profesional dan kata-kata yang diplomatis, ada kemungkinan tersembunyi rasa penyesalan.

Bukankah wajar jika seorang pemain, yang pernah menjadi ikon di Parc des Princes, merasakan sedikit sentakan emosional saat melihat mantan timnya mengangkat trofi yang selama ini diimpikan?

"Saya tidak pahit" - Mbappe tentang kemenangan PSG di Liga Champions

Faktanya, kepergian Mbappe ke Real Madrid tidak sepenuhnya berjalan mulus.

Drama perpanjangan kontrak yang berlarut-larut, tuduhan pengkhianatan dari sebagian fans PSG, dan harapan yang pupus akan duet maut bersama Lionel Messi dan Neymar, meninggalkan luka yang mungkin belum sepenuhnya sembuh.

Statistik berbicara banyak.

Selama berseragam PSG, Mbappe mencatatkan rekor gol yang impresif, membawa tim meraih berbagai gelar domestik, namun selalu gagal di panggung Eropa.

Kini, dengan kemenangan PSG, muncul pertanyaan: apakah Mbappe membuat keputusan yang tepat?

Apakah ia seharusnya bertahan dan menjadi bagian dari sejarah klub?

Dari sudut pandang pribadi, saya meyakini bahwa Mbappe adalah seorang profesional sejati.

Ia tahu betul bagaimana mengemas emosi pribadinya dan menyampaikannya dengan cara yang paling tepat di depan publik.

Klaim “tidak pahit” mungkin bukan representasi yang sempurna dari perasaannya yang sebenarnya, namun itu mencerminkan kebijaksanaan dan kematangan seorang pemain bintang yang paham betul bagaimana menjaga citra dan reputasinya.

Liga Champions adalah kompetisi yang kejam.

Ia tidak hanya menguji kemampuan teknis dan taktis sebuah tim, tetapi juga mentalitas dan ketahanan para pemainnya.

Mbappe, dengan segudang talenta yang dimilikinya, kini memiliki misi baru: membawa Real Madrid meraih gelar Liga Champions ke-15 mereka.

Pada akhirnya, hanya waktu yang akan menjawab apakah keputusan Mbappe meninggalkan PSG adalah keputusan yang tepat.

Namun, satu hal yang pasti: ucapan “Saya tidak pahit” hanyalah bagian kecil dari narasi panjang dan kompleks tentang seorang pemain yang terus berusaha untuk mengukir namanya dalam sejarah sepak bola.

Ini adalah cerita tentang ambisi, penyesalan, dan keinginan untuk membuktikan diri di panggung terbesar.

Dan cerita ini, baru saja dimulai.