Buku Caitlin Clark Karya Christine Brennan Lebih Tentang Keluhan daripada Kehebatan

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-12 Kategori: news

Buku Caitlin Clark Karya Christine Brennan Lebih Tentang Keluhan daripada Kehebatan

**”On Her Game”: Lebih Banyak Keluhan daripada Kehebatan?

Analisis Mendalam Buku Kontroversial Christine Brennan tentang Caitlin Clark**Dunia basket putri sedang bergejolak.

Bukan karena rekor-rekor baru yang dipecahkan, atau permainan memukau di lapangan, melainkan karena sebuah buku.

“On Her Game: Caitlin Clark and the Revolution in Women’s Sports” karya kolumnis olahraga veteran, Christine Brennan, telah memicu perdebatan sengit bahkan sebelum tinta cetaknya mengering.

Brennan memulai penulisan buku ini di tengah musim debut Clark, sebuah langkah yang ambisius, namun juga berpotensi prematur.

Buku ini menjanjikan untuk mengupas fenomena Caitlin Clark dan revolusi yang dibawanya dalam olahraga wanita.

Namun, setelah membaca dengan seksama, kesan yang tertinggal bukanlah kekaguman atas kehebatan Clark, melainkan serangkaian keluhan yang terasa kurang relevan dan, terkadang, bahkan tendensius.

Brennan memang mengakui dampak Clark yang tak terbantahkan.

Statistiknya yang mencengangkan, rekor-rekor yang dipecahkan, dan antusiasme yang dibangkitkannya di kalangan penggemar tidak bisa diabaikan.

Namun, alih-alih fokus pada aspek positif ini, “On Her Game” sering kali terjebak dalam kritik yang terasa dangkal dan tidak perlu.

Salah satu keluhan utama yang muncul adalah soal “privilese” Clark.

Brennan menyoroti latar belakang Clark yang berasal dari keluarga kelas menengah atas dan sekolah swasta, seolah-olah hal ini mengurangi pencapaiannya di lapangan.

Memang benar bahwa latar belakang seseorang dapat memengaruhi kesempatan yang dimilikinya, tetapi menggunakannya sebagai cara untuk meremehkan kerja keras dan bakat Clark terasa tidak adil.

Selain itu, Brennan juga mengkritik liputan media yang berlebihan terhadap Clark, seolah-olah hal ini merugikan pemain lain.

Memang benar bahwa media memiliki kecenderungan untuk mencari sensasi, tetapi popularitas Clark yang luar biasa adalah hasil dari permainannya yang memukau dan kepribadiannya yang menarik.

Menyalahkan Clark atas perhatian yang dia terima terasa tidak masuk akal.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya memahami perlunya analisis kritis.

Namun, kritik dalam “On Her Game” sering kali terasa lebih seperti keluhan pribadi daripada analisis yang objektif.

Buku ini seolah-olah ingin meruntuhkan Clark dari pedestalnya, alih-alih merayakan pencapaiannya.

Tentu saja, “On Her Game” tidak sepenuhnya buruk.

Brennan memberikan beberapa wawasan menarik tentang sejarah basket putri dan tantangan yang dihadapi oleh para pemain wanita.

Namun, secara keseluruhan, buku ini terasa kurang fokus dan terlalu terpaku pada aspek negatif.

Pada akhirnya, “On Her Game” mungkin akan memicu perdebatan dan diskusi tentang Caitlin Clark dan revolusi olahraga wanita.

Namun, bagi saya, buku ini gagal menangkap esensi kehebatan Clark dan dampaknya yang positif.

Alih-alih merayakan seorang atlet yang telah menginspirasi jutaan orang, Brennan memilih untuk fokus pada keluhan yang terasa kurang relevan dan, pada akhirnya, merugikan dirinya sendiri.

Saya berharap Brennan lebih fokus pada statistik terperinci dan sudut pandang pribadi atau wawancara mendalam dengan Clark dan orang-orang terdekatnya dalam buku ini.