Analisis Pertandingan ES Tunis 1-0 LAFC (20 Jun 2025)

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-22 Kategori: news

Analisis Pertandingan ES Tunis 1-0 LAFC (20 Jun 2025)

**Esperance Tunis Bungkam LAFC di Laga Pembuka Piala Dunia Antarklub FIFA 2025: Analisis Mendalam****Doha, Qatar** – Esperance Sportive de Tunis, sang juara Afrika, menunjukkan kelasnya di hadapan LAFC, jawara MLS, dalam laga pembuka Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang digelar di Stadion Internasional Khalifa, Doha, pada Jumat (20/6).

Gol tunggal yang dicetak oleh Mohamed Ali Ben Romdhane di menit ke-72 menjadi pembeda, mengantarkan kemenangan tipis 1-0 bagi wakil Tunisia tersebut.

Pertandingan yang disiarkan langsung oleh ESPN ini menampilkan dua gaya bermain yang kontras.

Esperance, dengan tradisi sepak bola Afrika yang mengutamakan fisik dan determinasi, tampil solid dalam bertahan dan efektif dalam serangan balik.

Sementara LAFC, yang dikenal dengan sepak bola menyerang yang atraktif, kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan Esperance.

**Dominasi yang Tak Berbuah Gol**LAFC mendominasi penguasaan bola sepanjang pertandingan, mencatatkan 62% berbanding 38% milik Esperance.

Carlos Vela, sang kapten LAFC, menjadi motor serangan dengan dribbling dan umpan-umpan akuratnya.

Namun, ketatnya penjagaan dari lini belakang Esperance, yang dikomandoi oleh Mohamed Amine Tougai, membuat Vela frustasi.

Esperance, di sisi lain, bermain disiplin dan sabar.

Mereka menunggu momen yang tepat untuk melancarkan serangan balik.

Ben Romdhane, yang masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, membuktikan dirinya sebagai pembeda.

Golnya, hasil tendangan keras dari luar kotak penalti, tak mampu dihalau oleh kiper LAFC, John McCarthy.

**Analisis Statistik dan Taktikal**Selain penguasaan bola, LAFC juga unggul dalam jumlah tembakan (14 berbanding 8) dan tembakan tepat sasaran (5 berbanding 3).

Namun, efektivitas Esperance dalam memanfaatkan peluang menjadi kunci kemenangan.

Pelatih Esperance, Mouine Chaabani, menerapkan taktik yang cerdas.

Ia menumpuk pemain di lini tengah untuk memutus aliran bola LAFC, dan mengandalkan kecepatan Youssef Msakni dan Anice Badri di sisi sayap untuk melancarkan serangan balik.

Pelatih LAFC, Steve Cherundolo, mencoba mengubah jalannya pertandingan dengan memasukkan Denis Bouanga dan Cristian Arango di babak kedua.

Namun, perubahan tersebut tak mampu memberikan dampak signifikan.

**Sorotan dan Ulasan Eksklusif**Kiper Esperance, Moez Ben Cherifia, layak mendapatkan pujian atas penampilannya yang gemilang.

Ia melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan peluang emas dari Vela di babak pertama.

Pertandingan ini juga menjadi bukti bahwa sepak bola Afrika terus berkembang.

Esperance menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim terbaik dari benua lain.

**Sudut Pandang Pribadi dan Komentar Mendalam**Sebagai jurnalis olahraga, saya sangat terkesan dengan disiplin dan determinasi yang ditunjukkan oleh Esperance.

Mereka bermain dengan hati dan memberikan segalanya di lapangan.

Kemenangan ini bukan hanya membanggakan bagi Esperance, tetapi juga bagi sepak bola Afrika secara keseluruhan.

LAFC, di sisi lain, harus belajar dari kekalahan ini.

Mereka memiliki potensi besar, tetapi perlu meningkatkan efektivitas dalam memanfaatkan peluang.

Piala Dunia Antarklub ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk terus berkembang.

Kemenangan Esperance Tunis atas LAFC menjadi kejutan yang menyenangkan di laga pembuka Piala Dunia Antarklub FIFA 2025.

Pertandingan ini menunjukkan bahwa sepak bola tidak hanya tentang penguasaan bola, tetapi juga tentang efektivitas dan mentalitas yang kuat.

Kita nantikan bagaimana perjalanan kedua tim ini selanjutnya di turnamen ini.